daku

UcOk_CibuRLNunG_Anak_Na_Burju

Kamis, 16 Februari 2012

Tasawuf

Hakekat Tasawuf

Ahmad Amin pengarang kitab Dzuhrul Islam dalam menerangkan hakekat Tasawuf berkata: "Ibnu Khaldun (Wafat 1406) adalah seorang yang paling baik keterangannya tentang hakikat Tasawuf.

        Beliau berkata :

وَأصْلُهَا.أى طريقة التَّصوُّف: العكوف على العبادة،والإنقطاع إلى الله،والاءعراض عن زخرف الدنيا وزينتها،والزهد فيما
يقبل عليه الجمهور من لَذَّةِ ومال وجاه،والانفراد عن الخلق فى الخلوة للعبادة

Artinya : 

Asal pokok dari ajaran Tasawuf itu adalah bertekun beribadat, berhubungan langsung pada tuhan, menjauhkan diri dari kemewahan dan kemegahan duniawi, tidak suka pada harta dan tuah yang di buru orang banyak, dan bersunyi-sunyi diri dalam melaksanakan ibadat kepada tuhan. (Dzuhrul Islam IV-halaman 151)

Dari keterangan Ibnu Khaldun yang ringkas ini dapat di ambil kesimpulan bahwa orang-orang Tasawuf itu adalah orang-orang yang :
  1. Tetap bertekun beribadah kepada Tuhan
  2. Meutuskan pergantungan hatinya selain kepada Allah
  3. Menjauhkan diri dari Kemewahan-kemewahan Duniawi
  4. Menjauhkan Diri dari Berfoya-foya dengan harta benda dan tuah
  5. Berkhalawat atau bersunyi-sunyi dalam melaksanakan ibadah
         Lalu Ibnu Khaldun melanjutkan keterangannya :

وَكاَنَ عاَما ذٰلِكَ فِى ااصَّحابَةِ وااسلفِ،فلما فشاَالٕاقباَلُ على الدنيا فى القرْن الثانى وما بعدهُ وجَحَنَ الناسُ إلى مخاَلطةِ الدنيا،اختصُ المقبلوْنَ على العبادةِ بِاسم الصوْفية.

Artinya :

" hal ini dilaksanakan oleh sahabat-sahabat nabi dan orang-orang Slalaf, tetapi kemudian pada kurun ke-II hijryah, setelah orang berebut-rebutan dunia, dan orang sudah enak-enak dalam masyarakat keduniaan, maka orang-orang yang tetap tekun beribadah sebagai sedia kala dinamai dengan "orang-orang Tasawuf"

dari pandangan Ibnu Khaldun yang diberikannya secara global ini dapat diambil kesimpulan dan beberapa pengertian :
  1. Nabi SAW dan sahabat-sahabat beliau beramal atau berbudi pekerti sesuai denagn Tasawuf dan bahkan amal dan akhlak orang Tasawuf bersumber kepada Nabi dan sahabat-sahabat beliau.
  2. Ajaran dalam Tasawuf adalah ajaran-ajaran yang berdasarkan Qur'an dan Hadits dan amal-amal sahabat-sahabat Nabi, tidak ada yang menyimpang dari itu.
  3. Dan pada kurun ke-II H- orang-orang bislam boleh dikatakan sudah ada yang lupa daratan, sudah mewah-mewah, sudah berfoya-foya, sudah menumpuk-numpuk harta, sudah sombong menyombongkan diri, sudah banyak yang takabbur.
  4. Sebagai reaksi dari keadaan itu banyak pula orang Islam yang ingin tetap sedia kala, sebagaimana yang diwarisinya dari zaman Nabi dan zaman para sahabat-sahabat, ya'ni kehidupan sederhana.
  5. Orang-orang inilah yang dinamakan orang Tasawuf atau orang Sufiyah.
Demikianlah uraian Ibnu Khaldun (Lihat Muqaddimah Khaldun halaman 467)

           Memang, kalau diperhatikan sejarah Islam sesudah zaman Khalifah Ryasidin, khususnya seseudah pindah kekuasaan ke tangan Yazid bin Mu'awiyah, dimulailah hidup mewah dan bermegah-megah. Mulanya dari istana, kemudian menjalar sampai menjalar sampai kepada rakyat jelata.

           pada zaman Khalifah Bani Umaiyah, Islam sudah meluas ke Barat dan ke Timur, sudah sampai ke Spanyol dan Portugal dan sudah sampai ke Utara mendekat kearah daerah Rusia, yakni Kazakstan sekarang.

           Makin mantap kekuasaan itu sesudah dipegang oleh bani Abbas di Baghdad pada tahun 132 H yang berturut-turut dipegang oleh Khalifah-khalifah Abu Abbas as Saffah, Abu ja'far al Manshur, Al Mahdi,Al-Hadi,harunnur Rasyd,al Amin dan Ma'mun.

           Ketika itulah kerajaan Islam menjadi kaya raya, uang berdatangan dari seluruh penjuru, budak-budak rampasan baik yang berkulit hitam maupun berkulit putih sudah banyak mengalir ke Baghdad, uang pajak kafir dzimmi bertimbun-timbun.

           Orang-orang mulai sombong, sudah mulai takabbur, sudah bermewah-mewah dan berfoya-foya dan bahkan di istana sudah diadakan "raqash",ya'ni dansa dansi dan minuman-minuman keras.

          Budak-budak belian,terutama budak-budak berkulit putih dari Spanyol disuruh menyanyi, disuruh main musik dan gitar, sedang wazir-wazir (menteri) terbahak-bahak melihat dan menonton tarian yang menari itu.
        
          Soal makanan pun menjadi mewah, dari semangkok susu di zaman nabi sudah pindah kepada makan diatas meja dan duduk di kursi. Sekali makan potong kambing, bukan seekor, tetapi dua puluh empat ekor.

         Akibat dari kemewahan ini sudah banyak orang yang lupa shalat, lupa sembahyang, tidak kedengaran lagi orang membaca Al-Qur'n,sudah kurang membaca Istighfar,dzikir,tahmid dan tahlil, yang biasa dikerjakan oleh sahabat-sahabat Nabi.

         Orang sudah melupakan cara hidup di zaman nabi, orang sudah memakai pakaina sutera yang diharamkan agama, sudah memakai cincin mas dan permata-permata berlian yang berkilauan,apalagi isteri-isteri Khalifah atau yang berdekatan dengan kalangan istana.

        Sebagai contoh dapat dikemukakan bahwa ketika Khalifah (Mu’tazilah) al Ma’mun kawin dengan anak menteri Hasan, Bouran, mas kawinnya saja terdiri dari 1000 butir permata yaqut. Lilin-lilin dinyalakan pada tempatnya-tempatnya yang terbikin darri mas, tikar permadani yang ditenun dengan benang mas dan dihiasi permata mutiara dan yaqut dikembangkan.(Dhulal  Islam I-halaman 115)

         Cara bermewah-mewahan ini mengalir kepada masyarakat banyak, karena sudah menjadi kebiasaan bahwa adat itu tiru-meniru apalagi kehidupan orang-orang yang berkuasa sangat lekas ditiru dan dicontoh oleh orang banyak.

         Nah, maka timbullah reaksi dari sekelompok ummat islam yang shaleh yang tidak mau menurut hawa nafsu, tidak mau mengejar dunia dan keduniaan. Mereka bersemboyan kembali kepada allah,kembali kepada kehidupan sebagai yang diwarisi dari sahabat-sahabat nabi dan orang salaf.mereka kembali ke mesjid bertekun ibadat,memperbanyak sembahyang,dizikir,tasbih dan do’a, pakaian mereka sederhana, makanan mereka pun sederhana.

         Inilah orang-orang tasawuf ketika itu.itulah yang dikatakan oleh Ibnu khaldun.

a.    Ajaran tasawuf

Dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa kita ini meliputi 3 (tiga) unsur terpenting, yaitu:
A. Islam
B. Iman
C. Ihsan

        Islam itu sasarannya syari’at lahir, umpamanya: sembahyang, puasa, dzakat, naik haji, perkawinan,peradilan,peperangan dan perdamaian.

        Iman itu sasssarannya I’tiqad (kepercayaan), umpamanya: bagaimana kepercayaan kita (keyakinan dalam hati) terhadap Tuhan, Malaekat-malaekat,rasul-rasul,kitab-kitab suci,kampung akhirat,hari bangkit,sorga,neraka,qadia dan qadar (takdir)

       Ihsan sasarannya akhlak,budi pekerti,kebathinan yang bersih,bagaimana menghadapi Tuhan,bagaimana muraqabaha dengan tuhan, bagaimana membuangkan kotoran yang melengket dalam hati yang mendingding kita dengan Tuhan,bagaimana Takhalli dan Tajalli.inilah yang dinamakan sekarang dengan tasawuf.

        Setiap muslim harus mengetahui 3 (tiga) unsur ini sedalam-dalamnya dan seluas-luassnya dan memegang serta mengamalkannya sehari-hari.

Hadist yang kami maksudkan di atas ialah :


Artinya:
Dari saidina Umar bin Khattab Rda,beliau berkata:”pada suatu hari ketika kami bersama-sama Rasulullah SAW,datang seorang laki-laki berpakaian putih dan rambut hitam,tetapi tidak nampak bahwa ia orang musafir dan kami tidak seorangpun yang kenal dengan orang itu.
Ia duduk berhadapan dengan nabi dengan mengadu lututnya dengan lutut Nabi dan meletakkan tangan nya diatas pahanya,lalu ia bertanya: Hai Muhammad, coba ceritakankepadaku tentang Islam. Nabi menjawab : Islam ialah engkau akui bahwa tiada tuhan selain allah dan Muhammad itu Rasululloh,engkau kerjakan sembahyang,engkau kerjakan zakat,engaku lakukan puasa bulan Ramadhan,engkau naik haji kalau kuasa”.
Laki-laki itu menjawab: “Benar”
Kami heran,kata Umar bin Khathab.Ia bertanya dan ia pula yang membenarkan.
Lalu ia bertanya lagi: Coba ceritakan tentang Iman! Nabi menjawab: Iman ialah supaya engkau percaya kepada  Allah,Malaikat,RasulNya,hari akhirat dan percaya dengan takdir buruk baiknya.
Ia menjawab : Benar !
Ia bertanya lagi : Apa Ihsan itu ?
Nabi menjawab : bahwa engkau menyembah tuhan seolah-olah engkau melihatNYA,tetapi kalau engkau tidak dapat melihat NYA,maka ia akan melihat engkau.
Ia bertanya lagi: kapan hari kiamat?
Nabi menjawab : Yang bertanya lebih tahu dari yang ditanya.
Ia bertanya lagi : Coba ceritakan tanda-tandanya ! kalau sudah melahirkan budak akan penghulunya dan kalau sudah bermegah-megah dengan rumah-rumah tinggal isi penggembala kambing yang miskin.
Kemudian laki-laki itu berjalan,kata saidina Umar.
Tidak lama kemudian Nabi bertanya kepada kami : hai Umar, tahukah engkau orang yang bertanya itu? Jawab saya: Tuhan Allah dan rasulnya yang lebih tahu,nabi menjelaskan : Itulah malaikat Jibril ia datang untuk mengajarkan agamamu (H.R Imam Bukhari dan Muslim – Syarah Muslim I hal. 157-160).

             Dalam memberi komentar hadits ini,Imam bukhori mengatakan bahwa ketiga-tiganya, ya’ni Islam,Iman, dan Ihsan adalah Agama. (Kitab Hadits bukhari I-halaman 15).

            Hadits ini mengisaratkan pada tiga unsur yang terdapat dalam agama islam,Iman dan Tasawuf.
          “Ihsan” adalah ajaran “muraqabah”-Tahalli”-“Tajalli” yang ada dalam ajaran Tasawuf.

          Imam Nawawi memberi keterangan atas Hadits ini, bahwa kalau sudah ada orang-orang miskin, penggimbala domba yang berjalan tanpa alas kaki, sesudah itu diberikan dengan luas dunia ini kepadanya dan ia bangun rumah tinggi-tinggi, maka itu suatu tanda bahwa hari kiamat sudah dekat datangnya. (Syahrah Muslim I-halaman 158).

       Adapun ajaran-ajaran Tasawuf menurut Imam Qusyairi dalam risalah Qusyairiyah, diantaranya sebagai  Di bawah ini:
  1. Taubat (menyesali atas kesalahan-kesalahan)
  2. Mujahadah (bersungguh-sungguh beribadat)
  3. Khalwat dan Uzlan (bersunyi-sunyi dalam melaksanakan ibadat)
  4. Taqwa (bertaqwa kepada tuhan)
  5. Wara’ (menjauhkan diri dari maksiat dan subhat)
  6. Zuhud (anti keduniaan yang berlebih-lebihan)
  7. Shamat (pendiam)
  8. Khauf (takut kepada siksa Allah)
  9. Raja’ (mengharap rahmat Tuhan)
  10. Hazan ( membiasakan berduka cita)
  11. Ju’wa Tarkus Syahwat (membiasakan lapar dan menahan syahwat)
  12. Khusu’ dan Tawadhu (tenang hati dan berendah diri)
  13. Mukhalafatun Nafsi (melawan hawa nafsu)
  14. Qana’ah (mencukupkan yang ada)
  15. Tawakkul (tawakkal kepada tuhan)
  16. Syukur (berterima kasih kepada tuhan)
  17. Yaqin (keyakinan yang teguh)
  18. Sabar (tahan menderita)
  19. Muraqabah (berhadap-hadapan dengan tuhan)
  20. Rheda (senang hati menerima segala yang ada)
  21. Ubudiyah (mengabdi kepada allah)
  22. Iradah (kemauan)
  23. Istiqamah (tetap)
  24. Ikhlas (ikhlas karena dan untuk allah)
  25. Siddiq (mengingat allah)
  26. Haya (pemalu)
  27. Dizikir (mengingat allah)
  28. Al Futuwah (mempersiapkan diri untuk berkorban)
  29. Firasah (Firasat)
  30. Khulq (akhlak yang baik)
  31. Jud was Sakha (pemurah-tidak kikir)
  32. Gairah (cemburu)
  33. Wilayah (kewalian)
  34. Do’a  (Mohon kepada Tuhan)
  35. Fiqr (kemiskinan)
            Inilah ajaran-ajaran Tasawuf yang dianut oleh ahli-ahli Sufi sebagai yang diuraikan dalam kitab risalah Qusyairiyah.
Ajaran-ajaran ini semuanya berdasarkan Qur’an dan Hadits,juga berdasar atsar,yaitu akhlak sahabat-sahabat Nabi dan orang-orang salaff yang telah diredhai Allah.

Sumber : 40 Masalah Agama jilid III

Tidak ada komentar: